ISEKABAR.ID, Sangatta - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kutai Timur mencatat, sebagian besar kasus non kebakaran yang ditangani tim penyelamatan didominasi oleh gangguan hewan berbahaya. Dari ratusan laporan yang masuk sepanjang tahun ini, evakuasi ular dan penanganan tawon vespa menjadi kejadian yang paling sering ditangani.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan, Suryadi Amin, menjelaskan bahwa tugas pemadam kini tidak lagi hanya identik dengan api dan asap.
Dalam praktiknya, petugas juga kerap dipanggil untuk mengamankan lingkungan warga dari ancaman hewan liar maupun serangga berbahaya.
“Yang sering-sering di non kebakaran atau penyelamatan itu adalah terkait dengan evakuasi terhadap ular. Kemudian eksekusi terhadap tawon, tawon vespa. Nah, ini yang dua ini yang mendominasi terkait dengan penyelamatan terhadap warga masyarakat,” jelasnya.
Menurut Suryadi, laporan yang masuk tak hanya berasal dari wilayah padat penduduk, tetapi juga dari kawasan perumahan baru dan pemukiman yang berdekatan dengan area hutan maupun lahan terbuka.
“Kondisi tersebut membuat potensi pertemuan manusia dengan satwa liar semakin tinggi” Tambahnya,
Melalui kehadiran Seksi Penyelamatan dan Evakuasi, Disdamkartan Kutim berupaya memastikan setiap laporan masyarakat yang berkaitan dengan hewan berbahaya dapat ditangani secara cepat dan terukur.
“Petugas dibekali peralatan dan teknik khusus agar proses penanganan aman, baik bagi masyarakat maupun bagi personel di lapangan” Pungkasnya.
Disdamkartan Kutim mengimbau warga untuk tidak menangani sendiri hewan berbahaya dan segera melaporkan ke petugas jika menemukan ular, tawon vespa, atau satwa yang berpotensi mengancam keselamatan di lingkungan sekitar.
Call Center Pemadam Kebakaran & Penyelamatan Kutim :
Call Center : 0549-23113
WhatsApp : 08115868113
(Adv/Kominfo/Kutim)