ISEKABAR.ID, Sangatta — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Timur menunjukkan komitmen kuat dalam membangun ekosistem olahraga mahasiswa dengan menginisiasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Kutai Timur 2025. Ajang yang dimulai pada 24 November dan berlangsung hingga 30 November 2025 ini bukan hanya menjadi kompetisi perdana, tetapi juga simbol kehadiran Dispora dalam memperkuat ruang pengembangan generasi muda di ranah kampus.
Kadispora Kutim, Basuki Isnawan, menegaskan bahwa POM 2025 adalah bentuk nyata dari arah kebijakan Dispora yang ingin menyatukan potensi mahasiswa serta mendorong pembinaan atlet sejak dini.
“Kami melihat mahasiswa memiliki energi besar yang perlu difasilitasi. POM ini bukan hanya turnamen, ini wadah pembinaan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa format POM Kutim 2025 berbeda dari kegiatan olahraga mahasiswa di daerah lain karena melibatkan kolaborasi langsung antar kampus dan pemerintah.
“Model seperti ini belum ada di kabupaten lain. Kita ingin Kutai Timur menjadi pelopor,” tegas Basuki.
Dispora Kutim bahkan telah menyiapkan piala bergilir sebagai penanda bahwa POM ini akan menjadi agenda rutin.
“Ini komitmen jangka panjang kami. Tidak boleh berhenti di tahun pertama,” lanjutnya.
POM 2025 melibatkan tiga kampus utama—STAI Sangatta, STIE Nusantara, dan STIPER Kutim—yang bersinergi dengan Dispora dalam perencanaan hingga pelaksanaan. Kolaborasi tersebut dianggap sebagai terobosan besar dalam membangun hubungan antar institusi pendidikan di Kutim.
Ketua Panitia Pelaksana, Salman Hardiansa, turut mengapresiasi peran Dispora. Ia menyebut tanpa dukungan dinas, agenda sebesar ini tidak akan terwujud.
“Dispora memberikan ruang, arah, dan fasilitas. Kami merasa ditemani dari awal sampai acara dimulai,” kata Salman.
Pembukaan POM di GOR Arjuna Pendidikan pun berlangsung penuh energi dengan penampilan tari tradisional Dayak, mengawali rangkaian pertandingan dari tiga Cabor: bulutangkis, voli, dan futsal.
Dengan kehadiran Dispora sebagai penggerak utama, POM Kutai Timur 2025 diharapkan menjadi langkah awal transformasi besar dalam dunia olahraga mahasiswa di kabupaten ini—membuka babak baru pembinaan atlet muda dan memperluas ruang peran generasi kampus. (Adv/Kominfo/Kutim)