Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, PDRB Kutim Masih Dikuasai Tambang 80 Persen, Bupati Ardiansyah Dorong Penguatan Ekonomi Kerakyatan

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, PDRB Kutim Masih Dikuasai Tambang 80 Persen, Bupati Ardiansyah Dorong Penguatan Ekonomi Kerakyatan

Oleh admsyh28 • 20 November 2025

Bagikan Artikel Ini

ADVERTORIAL INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KUTIM

ISEKABAR.ID, Sangatta – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menyoroti kondisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutim yang masih didominasi sektor pertambangan hingga 80 persen.

 

Ardiansyah menyebut tingginya pertumbuhan ekonomi Kutim yang saat ini menjadi salah satu yang tertinggi di Kalimantan Timur, masih sangat bergantung pada aktivitas tambang. Padahal, menurutnya, Kutim memiliki banyak potensi lain yang bisa dikembangkan untuk memperkuat ekonomi masyarakat.

 

“PDRB Kutai Timur itu luar biasa, tetapi masih dikuasai oleh pertambangan 80 persen. Kita tidak hanya punya tambang, kita punya potensi lain yang bisa memberi kontribusi besar bagi ekonomi kerakyatan,” ujar Ardiansyah, Minggu (16/11/2025) malam.

 

Dia menjelaskan, selain batubara, Kutim juga memiliki sumber daya seperti minyak, emas, bijih besi, dan kekayaan alam lain. Namun, potensi tersebut tidak boleh menjadi satu-satunya tumpuan ekonomi daerah.

 

Karena itu, Ardiansyah mengajak masyarakat Kutim untuk aktif hadir dalam pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan. Ia mendorong agar kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat secara langsung diperkuat, mulai dari UMKM, home industry, kelompok tani, hingga kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

 

“Mari kita hadir bersama, bukan hanya mereka yang padat modal. Kita ingin menggerakkan ekonomi yang padat karya,” tegasnya.

 

Ardiansyah menegaskan bahwa kehadiran Festival Magic Land menjadi contoh bagaimana kreativitas masyarakat dapat memunculkan peluang ekonomi baru di luar tambang. Ia meminta agar sektor ekonomi masyarakat terus didorong agar Kutim tidak terlalu bergantung pada sumber daya alam tidak terbarukan.

 

Menurutnya, pembangunan ekonomi Kutim ke depan harus bertumpu pada keragaman potensi lokal, baik dari sektor kreativitas, pertanian, pariwisata, maupun budaya.

 

Festival Magic Land Kutai Timur 2025 yang berlangsung selama tiga hari menjadi ruang bagi pelaku UMKM dan komunitas ekonomi kreatif untuk menampilkan produk dan potensi mereka kepada masyarakat.(Adv/Kominfo/Kutim)

👁️ 352 kali dibaca

Tinggalkan Komentar