ISEKABAR.ID, Sangatta – Kecamatan Sangatta Utara, yang dikenal sebagai wilayah dengan jumlah koperasi terbanyak di Kabupaten Kutai Timur, kini menghadapi persoalan serius terkait ketahanan dan kualitas pengelolaan koperasi. Meski tercatat ratusan koperasi berdiri di berbagai bidang, tidak semuanya berada dalam kondisi yang ideal untuk berkembang.
Camat Sangatta Utara, Hj. Hasdiah, menegaskan bahwa kondisi koperasi di wilayahnya perlu dilihat secara objektif berdasarkan indikator kesehatan usaha. Ia menyampaikan bahwa meski sebagian koperasi tergolong aktif dan potensial, terdapat pula yang mulai menunjukkan gejala tidak sehat akibat lemahnya manajemen internal.
“Kita memang memiliki banyak koperasi yang bagus, tetapi ada juga yang tersendat karena administrasinya lemah. Pembukuan tidak jalan, modal tidak terkontrol, akhirnya mereka tidak bisa mengikuti persaingan,” jelas Hasdiah saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (02/12/2025).
Lemahnya aspek administrasi membuat koperasi sulit mengakses bantuan pemerintah, tidak mampu memperkuat modal, dan gampang terpukul ketika penjualan menurun. Kondisi ini diperparah dengan pola kerja pelaku usaha yang tidak konsisten.
Menurut Hasdiah, kecenderungan yang sering ia temui di lapangan adalah pelaku koperasi hanya aktif pada momen-momen tertentu, misalnya saat menerima bantuan atau mengikuti kegiatan besar. Setelah itu, pengembangan usaha mandek dan tidak diarahkan menjadi bisnis jangka panjang.
“Pelatihan sudah diberikan, alat sudah disalurkan, tetapi setelah itu tidak ditindaklanjuti secara serius. Semuanya kembali berjalan seperti semula,” tuturnya.
Ia mencontohkan usaha amplang yang dapat berkembang karena pendampingan dilakukan secara rutin dan pelakunya menerapkan ilmu yang diperoleh. Berbeda dengan sebagian pelaku usaha lain yang hanya mengikuti pelatihan tanpa ada kelanjutan.
Hasdiah berharap ada penguatan pendampingan dari instansi terkait, terutama di sektor administrasi, branding, dan pemasaran. Menurutnya, tiga aspek inilah yang menjadi fondasi utama agar koperasi tetap bertahan dan bersaing.
Tak lupa ia mengingatkan para pelaku koperasi agar tidak bergantung pada event atau bantuan pemerintah semata, tetapi mulai membangun pola usaha yang mandiri.
“Potensi koperasi di Sangatta Utara itu besar. Asal administrasinya rapi dan pengembangan usaha dilakukan secara berkelanjutan, saya yakin mereka bisa maju,” tegasnya. (Adv/Kominfo/Kutim)